Diendus Anjing di Bandara Perth, Australia

Foto ilustrasi: Pixabay

Saya tidak membawa obat terlarang, tidak bawa senjata atau sesuatu yang tidak diperbolehkan. Tapi ketika ada anjing petugas yang mengendus koper saya di bandara, tetap saja saya takut! Ini saya alami di bandara kedatangan di Perth, Australia pada Oktober 2015.

Seperti biasa saat mendarat dari penerbangan internasional, pemeriksaan sebelum keluar bandara cukup tegas. Pasalnya mereka tidak menginginkan pendatang membawa sesuatu yang bisa merugikan negara yang dikunjungi. Misalnya saja obat-obat terlarang atau tanaman yang mungkin bisa mendatangkan penyakit.

Karena itu, selain mengisi kartu imigrasi dengan berbagai pertanyaan. Mereka juga akan melakukan screening atau security check sebelum kita keluar bandara. Nah ketika di Perth, ada tiga jalur keluar yang berbeda. Jalur mana yang akan dilewati tergantung dari arahan petugas. Mereka akan meminta kita menunjukkan kartu imigrasi yang telah kita isi. 

Dari situ, ada yang dapat "free pass", saya menyebutnya demikian karena orang-orang ini diperbolehkan langsung keluar bandara tanpa screening lagi. Ada juga yang mendapatkan jalur kedua, di mana mereka harus men-screening barang-barang mereka. Lalu ada jalur ketiga, tanpa screening namun ada penjaga beserta anjing yang akan mengendus barang bawaan masing-masing penumpang.

Nah, saya dan teman saya Asri diarahkan ke jalur dengen endusan anjing. Saya tidak mengerti kenapa kami diarahkan ke sini. Kata Asri, "mungkin karena kita orang Asia yang terkenal suka bawa yang aneh-aneh." Mendengar ini saya langsung khawatir. Bukan karena saya bawa narkoba atau apa. Tapi kan, nggak lucu kalau tas saya dibongkar karena anjing tersebut mengendus bau teri dan cumi asin yang saya bawa jauh-jauh dari Indonesia.

Perasaan saya makin nggak keruan ketika melihat anjing tersebut menggonggong seorang wanita berwajah oriental. Dia tidak mau pergi dari koper wanita tersebut. Tanpa lama-lama, petugas langsung meminta wanita tersebut keluar antrian pemeriksaan. Dia pun diminta membongkar kopernya yang dirangkap oleh plastik pengaman.

Ketika si wanita bersusah payah membuka kopernya dari lapisan-lapisan plastik perekat. Giliran saya, Asri dan beberapa orang lainnya masuk ke antrian pemeriksaan. Anjing itu berjalan sambil dituntun petugas wanita. Dia berjalan sambil mengendus barang-barang bawaan tiap orang. Begitu si anjing mendekat, jantung saya berdegup kencang. Tapi saya terlewati oleh sang anjing. Seolah-olah saya tidak ada di situ. Wajar sih, soalnya koper saya tidak ada di sisi kiri, arah datangnya sang anjing.

Setelah petugas dan anjingnya sampai di orang paling terakhir, mereka kembali ke arah depan. Kali ini dari sisi kanan saya. Takutlah saya karena letak koper saya ada di sini kanan. Ya Tuhan saya berdoa dalam hati semoga anjing ini tidak mengendus aroma asin dari dalam koper saya. Tapi ketakutan saya lebih dari itu. Saya khawatir kalau seandainya koper saya dimasuki barang-barang terlarang oleh oknum tak bertanggungjawab, seperti cerita-cerita kejahatan yang saya dengar.

Petugas dan anjingnya akhirnya sampai di dekat saya. Anjing tersebut melengos setelah mengendus sebentar koper saya. Dia pun terus berjalan. Untuk beberapa detik saya lega, sampai saya melihat kepala anjing tersebut kembali menengok ke koper saya, seolah baru mendapatkan petunjuk ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

Aduh! "Kena nih, saya harus bongkar koper," begitu pikir saya saat itu. Jantung saya langsung berpacu cepat. Seandainya saja, anjing itu juga ditugaskan mencurigai orang karena degupan jantungnya yang luar biasa kencang, saya rasa saya akan diinterogasi saat itu juga.

Namun untungnya ketakutan saya tidak terbukti. Karena anjing tersebut hanya mengendus sekali lagi dan dia langsung pergi lagi, seolah kehilangan minat terhadap koper saya. Alhamdulillaaaaah. Saya pun langsung lega. Lebih lega lagi begitu petugas mengizinkan kami semua untuk keluar bandara. Sambil menggeret koper, saya masih melihat wanita oriental tersebut berkutat membongkar kopernya. Entah apa yang dia bawa.

Saat menulis ini, saya geli sendiri. Tidak seharusnya saya khawatir berlebihan karena toh saya memang tidak membawa sesuatu yang terlarang. Tapi percaya deh, begitu ada anjing petugas yang mengendus koper kita di bandara, logika hilang. Hanya rasa takut yang tersisa. 

Pffuuiihh...


Booking.com
----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:

Share:

0 komentar