Penginapan di Kuala Lumpur, Malaysia: Tune Hotel KLIA2

Saya dan teman saya, Asri menginap di sini ketika kami transit di KLIA2 dalam perjalanan Jakarta - Perth. Berikut adalah plus dan minus yang saya rasakan ketika menginap di sini pada bulan Oktober 2015.
Masing-masing kasurnya pun cukup luas untuk ditiduri sendiri

Plus:
  • Lokasi sangat strategis. Berada tepat di depan bandara Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2) bikin Tune Hotel ini sangat mudah dijangkau. Mereka bahkan memiliki jalur khusus yang membuat tamu tidak perlu keluar bandara. Dari pintu kedatangan, saya hanya perlu berjalan ke arah pintu luar. Tepat sebelum pintu luar yang ke arah jalanan ada eskalator menuju ke bawah. Di ujung eskalator ada papan petunjuk yang mengarahkan ke Tune Hotel. Mengikuti papan petunjuk, saya dibawa ke dalam lorong dan di ujung lorong tersebut adalah pintu masuk Tune Hotel. 
  • Kamar luas. Saya menyewa kamar dengan twin bed. Untuk kamar yang memiliki dua tempat tidur, kamar ini cukup luas. Jadi leluasa meletakkan koper tanpa harus khawatir tabrakan dengan sesuatu.
  • Fasilitas oke. Untuk hotel transit, fasilitas yang ada di kamar ini cukup memuaskan saya. Ada AC, kipas angin, teve besar, handuk dan kamar mandi yang memiliki fasilitas air dingin dan panas.
  • Free wi-fi. Ini salah satu fasilitas yang saya sukai juga dari hotel ini. Saat check in di lobi, petugas akan memberikan password wi-fi yang bisa kita gunakan di dalam kamar.
  • Banyak colokan. Penting banget menginap di tempat yang memiliki banyak colokan untuk orang seperti saya dan Asri yang cukup connected dengan gadget. Dengan banyaknya colokan di kamar ini, kami nggak perlu rebutan.
  • Jendela besar. Saya selalu suka kamar yang memiliki jendela besar sehingga bisa mendapatkan sinar matahari yang banyak. Namun karena sampai sini malam hari dan pagi sekali sudah pergi lagi, jadi belum sempat menikmati sinar matahari.
  • Desain minimalis modern. Dibandingkan dengan desain hotel yang etnik atau sebagainya, saya lebih nyaman dengan hotel yang berdesain modern. Tune Hotel KLIA2 memenuhi syarat itu.

Minus:
  • Tidak ada lemari. Di dalam kamar tersedia gantungan baju dan tempat untuk meletakkan koper. Namun mereka tidak menyediakan lemari. Namun karena saya pun di sana untuk transit saja, jadi tidak terlalu mempermasalahkan hal ini.
  • Hanya satu kunci untuk satu kamar. Saya dan Asri mendarat dengan jam kedatangan pesawat yang berbeda karena itu waktu check in di hotel pun berbeda. Saya pun menginformasikan hal ini kepada petugas saat saya check in. Ketika Asri sampai, petugas mengantarkan Asri langsung ke kamar. Mereka tidak memberikan kunci tambahan kepada Asri.
  • Tidak disediakan air minum. Di dalam kamar tidak ada air kemasan komplimen yang biasanya disediakan oleh budget hotel dengan kelas yang kurang lebih sama. Tapi di area lobi tersedia galon air. Jadi kalau kita bawa botol minum, bisa mengisi air dari situ. Atau membeli air kemasan di minimarket yang ada di area hotel.
  • Tidak dapat sarapan. Saya tidak tahu apakah ini karena perbedaan pesanan harga atau semuanya tidak dapat sarapan. Namun ketika saya memesan kamar ini dari Traveloka di situ disebutkan tidak dapat sarapan.

Overall: 
Dengan harga Rp. 659.362,- per malam untuk dua orang, hotel ini highly recommended. Daripada di budget hotel lain dengan konsep dormitory yang harganya juga nggak beda jauh, lebih baik dapat private room dengan fasilitas oke seperti ini.

Note:
Yang saya tulis di atas berdasarkan pengalaman yang saya alami. Sangat mungkin mereka memiliki fasilitas lain di luar ini.

----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:


Share:

0 komentar